Tipe-tipe Mesin Motor dari Moped Hingga Superbike

Mesin 2012 Ducati 1199 Panigale

Pada perkembangannya, mesin motor mengalami banyak perubahan dan diferensiasi. Mulai dari jumlah silinder, kubikasi hingga konfigurasinya. Berikut saya ingin mengulas, berbagai mesin motor secara global, mulai dari motor bebek hingga superbike sekelas BMW dan Ducati. Langsung saja menuju bahasan. Kebanyakan motor bebek di bawah 150cc menggunakan mesin rebah dimana posisi piston horizontal.

Mesin 1 Silinder
Konfigurasi: Vertikal, 45 derajat, Horizontal

Motor Bebek dengan Posisi Piston Rebah

Seperti terlihat pada gambar di atas, selain posisi rebah, juga masih menggunakan satu silinder. Tetapi untuk motor model sport, biasanya sudah menggunakan model tegak atau 45 derajat, seperti Yamaha Vixion, Honda CB/CBR dan Suzuki Satria FU. Motor lainnya yang sudah mulai menggunakan konfigurasi ini adalah Yamaha MX-King 150 dan Honda Supra GTR 150.

Kelebihan dari mesin motor 1 silinder adalah torsi besar dengan bobot yang ringan sehingga banyak digunakan pada motor cross yang membutuhkan tarikan besar dan ringan. Keunggulannya selain bobotnya yang rendah dan torsi besar adalah minim vibrasi pada putaran rendah dan kekurangan pada top speed dan getaran tinggi di putaran atas.. Mesin satu silinder juga memiliki production cost yang lebih rendah.


Mesin Vixion dengan Posisi Silinder 45 Derajat

Mesin 2 Silinder
Konfigurasi: Segaris

Mesin Segaris 2 Silinder

Jika dilihat dengan seksama, mesin inline atau segaris memiliki konfigurasi bersebelahan yang membentuk sebuah garis lurus. Dengan bentuknya, motor ini memiliki kelebihan pada putaran tinggi dengan torsi merata di berbagai putaran sehingga getarannya pun juga merata pada berbagai putaran dengan suara khas 'dalam'. Motor yang menggunakan mesin ini adalah Ninja 250, R25 dan CBR250RR.

Mesin 2 Silinder
Konfigurasi: V-twin <60 derajat


Mesin V-twin dengan Konfigurasi Piston Membentuk Huruf V

Mesin model ini banyak digunakan motor Harley-Davidson dengan sudut di bawah 60 derajat. Kelebihan yang dimilikinya adalah suara mesin khas, berat dengan banyak getaran dengan torsi besar. Motor dengan jenis mesin ini memang tidak menitikberatkan pada performa, namun lebih ke feel yang didapatkan dari pengguna motor dengan jenis mesin ini.

Mesin 2 Silinder
Konfigurasi: V-Twin 60 Derajat Melintang

Mesin ini menggunakan konfigurasi sama dimana pada mesin Harley Davidson posisi piston menghadap ke depan dan belakang, sedangkan pada mesin motor ini posisi piston menyembul di kiri-kanan motor. Mesin jenis ini digunakan oleh Moto Guzzi dengan kelebihan berupa posisi merata sehingga center of gravity-nya lebih baik. Mesin ini juga terbilang unik dan khas, sayangnya jenis mesin ini tidak umum sehingga membutuhkan production cost tinggi.

Mesin 2 Silinder
Konfigurasi: L-Twin 90 Derajat


Mesin jenis ini banyak digunakan oleh Ducati dan juga Aprilia sehingga menjadi ciri khas motor Italia. Dengan posisi piston membentuk huruf 'L' yang berarti siku-siku dengan 90 derajat. Memiliki kelebihan power dan torsi yang besar dan karena kubikasi yang biasanya besar membuat motor ini kurang cocok untuk kecepatan rendah dan cukup memakan space.

Mesin 2 Silinder
Konfigurasi: Boxer (180 Derajat)


Mesin ini menjadi ciri khas motor BMW dengan posisi piston merebah dan berbeda sudut 180 derajat dengan bentuk yang khas, namun cukup memakan space di bagian kiri dan kanan motor dengan torsi yang besar karena motor BMW yang menggunakan mesin ini memiliki body besar dengan kubikasi mesin diatas 1.000cc. Ongkos produksi motor ini juga terbilang besar.

Mesin 3 Silinder
Konfigurasi: Segaris


Mesin ini dipopulerkan oleh pabrikan Triumph dengan Street Triple dan juga MV Agusta dengan Brutale dan F3-nya. Kelebihan mesin motor ini jika dibandingkan dengan model 4 silinder, maka akan lebih irit karena jumlah silinder dan piston yang lebih banyak akan menggunakan bahan bakar lebih banyak dengan kubikasi mesin yang sama. Juga dengan gesekan yang lebih sedikit dan ujungnya juga penghematan bahan bakar dan kemudahan saat maintenance. Lainnya lagi, bobot motor ini lebih ringan dengan ukuran yang lebih kecil dan yang tidak kalah penting, menghemat biaya produksi.

Kekurangannya, motor ini memiliki suara yang lebih kasar karena perbedaan silinder sehingga jika dalam satu siklus (360 Derajat), mesin 4 silinder setiap pistonnya akan diledakkan setiap 90 derajat, sedangkan pada mesin 3 silinder, setiap piston akan diledakkan tiap 120 derajat, perbedaan 30 derajat ini membuat adanya kekosongan ledakkan dan membuat suara mesin tidak sehalus mesin 4 silinder. Selain itu, motor ini juga kurang baik di putaran bawah dan akan bekerja lebih baik di putaran tinggi.

Mesin 4 Silinder
Konfigurasi: Segaris


Mesin jenis ini cukup memakan space ke samping dengan top speed lebih tinggi dibanding tipe 3 silinder, namun memiliki getaran lebih minim dan perawatan lebih murah.. Mesin jenis ini memiliki torsi rendah..

Mesin 4 Silinder
Konfigurasi: V4


Mesin jenis ini menerapkan konfigurasi V-twin dengan adanya 2 silinder dan piston pada tiap sisi. Kelebihannya adalah power dan torsi yang besar pada setiap putaran akibat konfigurasinya yang lebih merata yang menggabungkan kelebihan dari mesin V, namun dengan jumlah silinder yang lebih banyak. Center of gravity juga baik, namun mesin model ini banyak digunakan pada MotoGP sehingga production cost-nya terbilang mahal..

Itulah jenis-jenis mesin yang umum digunakan pabrikan.. Sekian dari saya.. Semoga bermanfaat..

Unknown

1 comment:

Instagram