Apakah itu Backward Rotating Crankshaft..?


Dalam dunia apa saja, tidak terpaku hanya pada roda dua, dibutuhkan inovasi-inovasi terbaru yang membuat motor semakin sesuai dengan kebutuhan berkendara saat ini.. Banyaknya inovasi berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan dan keselamatan pengguna kendaraan.. Di bidang lain, terutama ajang balap MotoGP, teknologi juga berpengaruh terhadap efisiensi mesin dan kemampuannya untuk dipacu pada titik maksimal..

Oleh karena itu, pabrikan terus mengembangkan teknologi-teknologi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan motor yang ada saat ini.. Bahkan perubahan yang mereka lakukan justru terkadang mengejutkan karena bemotorbanding terbalik dengan teknologi yang ada saat ini, seperti suspensi model upside down dan pada MotoGP ada yang namanya Backward Rotating Crankshaft..


Pada awalnya, crankshaft, yakni batang piston bergerak memutar ke depan, searah dengan perputaran roda.. Dan seperti yang pernah saya bahas sebelumnya mengenai efek giroskopik, yakni efek kestabilan yang dihasilkan oleh perputaran roda yang membuat motor stabil saat melaju.. Perputaran crankshaft ke depan yang searah dengan perputaran roda ikut ambil bagian dalam kestabilan motor pada jalanan lurus.. Tetapi mengurangi kemampuan menikung dan berganti arah..

Karena dalam balapan tidak hanya dibutuhkan speed dan akselerasi di jalanan lurus, motor juga dituntut untuk dapat menikung dengan baik karena kebanyakan pembalap dapat mempersingkat gap antara pembalap satu dan lainnya adalah melalui tikungan dengan sangat baik, bahkan tikungan sering menjadi ajang take over (menyalip) karena disitulah rider harus cermat masuk dan keluar dari tikungan dengan cepat tanpa membuka jalan untuk rider di belakangnya..


Oleh karena itu, para ahli mesin berupaya membuatkan motor yang juga ramah di tikungan, dengan pengorbanan kestabilan dan performa di jalan lurus, yakni dengan memutar balik gerakan poros engkol ke belakang yang secara tidak langsung melawan arah roda berputar.. Teknologi ini disebut Backward Rotating Crankshaft..

Teknologi ini akan membantu rider masuk tikungan dengan lebih cepat dan lebih baik.. Kelebihan lainnya adalah mengurangi efek wheelie (standing) karena arah berlawanan membuat mesin menjadi lebih berat dan menahan ban depan untuk terangkat yang juga menyerap tenaga motor..


Kekurangan lainnya adalah menambah efek understeer dimana ban depan mengalami kekurangan traksi sehingga kendaraan melebar saat keluar tikungan seperti ilustrasi di atas.. Ini akan membuat rider mengurangi bukaan gas sehingga saat keluar tikungan menjadi lebih lambat.. Itulah sekiranya yang dapat saya sampaikan.. Sekian dari saya.. Semoga bermanfaat..

Unknown

No comments:

Post a Comment

Instagram