Keuntungan Penggunaan Bahan Bakar Beroktan Tinggi


Bukan hal yang baru lagi menggunakan Pertamax atau sejenisnya mampu menambah performa kendaraan. Mumpung lagi giat-giatnya nih pemerintah mencanangkan penggunaan bahan bakar non-subsidi, saya sebagai pengguna bahan bakar non-subsidi pun ikut mendapat dampak positif dari penggunaan bahan bakar ini.

Hal pertama yang agan-agan sekalian bayangkan pasti mahalnya harga BBM non-subsidi ini. Jika dibayangkan satu liternya saja bisa buat makan atau minum untuk ganjel perut. Apalagi jika tunggangan agan-agan sekalian adalah motor sport dengan kapasitas bensin yang lebih besar. Kalo dihitung per kali isi bisa hemat puluhan ribu logika kasarannya.

Tetapi dibalik itu, pernah ngga agan-agan sekalian berpikir mengenai investasi. Seperti contohnya, agan-agan yang sudah mampu mencari nafkah sendiri pasti berpikir untuk menginvestasikan sepersekian penghasilan agan-agan untuk sesuatu yang bermanfaat seperti menabung, membeli rumah dsb sehingga suatu waktu butuh dana lebih, hasil investasi ini dapat digunakan untuk menutupi kekurangan yang agan-agan butuhkan.

Sama dengan bahasan kali ini. Bukan berarti saya sepenuhnya pro pada penggunaan BBM non-subsidi. Saya sendiri terkadang kerepotan mengatur dana untuk membeli bahan bakar karena biaya yang cukup tinggi.

Bayangkan saja, sekali isi saya menghabiskan Rp 35.000,00 untuk 2,8 liter Pertamax. Sedangkan jika dikali-kalikan konsumsi NVL anggap saja 45 km/l. Jadi setiap 126 km saya harus kembali ke tempat pengisian.

Jika sering bepergian, 126 km bukanlah angka yang banyak, terutama apabila sering bolak-balik dalam kota. Kemudian anggap saja saya menggunakan Premium dengan dana yang sama, maka saya akan mendapat 5,38 liter sehingga didapatkan total perjalanan 242 km.

Memang terpaut sangat banyak, tetapi ada kelebihan yang saya dapatkan dari penggunaan bahan bakar non-subsidi ini.


  • Tarikan
Yup, ini sudah pasti dan sudah bukan sesuatu yang baru. Tarikan lebih mumpuni, tanpa harus menarik gas lebih dalam yang berakibat pada penggunaan bahan bakar yang lebih banyak didapatkan di BBM non-subsidi.

Saya sudah mencobanya dan memang terbukti, salah satu yang membuat BBM non-subsidi lebih irit adalah agan-agan tidak perlu menarik gas terlalu dalam untuk mendapat tarikan yang diinginkan dan ini secara tidak langsung adalah penghematan bahan bakar.


  • Keawetan Mesin
Ya, menggunakan BBM non-subsidi membantu menjaga kebersihan dan keawetan mesin karena tanpa timbal sekaligus sifatnya yang lebih keras mampu mengurangi kadar timbal pada mesin. Timbal pada mesin boleh dibilang zat beracun sama seperti saat kita makan dengan makanan berlemak jenuh dan kolestrol.

Itu akan mengendap dan menimbulkan kerusakan mesin pada akhirnya. Untuk mengakali masalah stroke diabetes dan darah tinggi kita butuh asupan seperti buah, sayur dan suplemen. Nah, anggap saja BBM non-subsidi adalah asupan sehat untuk kendaraan kita.

  • Kenyamanan
Alasan terakhir ini boleh dibilang optional atau tergantung pada pengendaranya sendiri, tetapi biasanya respon mesin yang lebih baik, rasa aman dan kenyamanan berkendara bisa agan-agan dapatkan di sini. Selain tarikan, suara mesin yang lebih halus membuat agan-agan lebih pede dan nyaman dalam berkendara.

So, masih menggunakan bahan bakar bersubsidi..? Coba dulu deh, setelah itu keputusan ada di tangan agan-agan sekalian untuk memutuskan menggunakan BBM bersubsidi atau non-subsidi.

Sekian dari saya. Semoga bermanfaat!

Unknown

No comments:

Post a Comment

Instagram