Jika Anda sekalian bertanya mengapa masuk balapan bergengsi layaknya MotoGP itu sulit.. Selain biaya tentunya ada beberapa alasan yang membuat ajang kelas atas dalam balapan motor ini sulit dijajaki.. Pertama, diperlukan pembalap yang baik dan juga untuk masuk ke kelas motoGP diperlukan melalui rangkaian tahapan yang perlu dilalui sejak dini, untuk umur 12 hingga 16 tahun, dianjurkan mengikuti balap Rookies Cup yang diadakan oleh Red Bull, untuk tahap awal dengan menggunakan motor 250cc dari seluruh dunia dengan syarat berat badan 55-62 kg dan tinggi di atas 172 cm..
Diadakan di Eropa, bagi yang tidak bisa mengikuti, masih ada Shell Advance Asia Talent Cup, yang diadakan oleh pihak MotoGP dengan usia antara 13 hingga 20 tahun.. Atribut pun harus sudah siap dari pribadi, bukan pihak penyelenggara.. Setelah ajang ini, maka pembalap yang terpilih dapat melanjutkannya ke Moto3 (250cc), Moto2 (600cc), baru ke MotoGP dan itupun dibutuhkan prestasi dan skill yang baik..
Bayangkan biaya yang diperlukan untuk menjadi pembalap sejak usia dini.. Motor yang digunakan pun, bukan motor yang bisa kita temui dimana saja.. Motor MotoGP semuanya adalah hasil riset dan merupakan prototipe yang tidak akan dijual untuk umum.. Maka, namanya pun YZR-M1, bukan YZF-R1 yang digunakan seperti balapan Endurance World Championship. Semua perangkat, rangka, ban, tidak ada yang dijual pasaran dan khusus hanya digunakan untuk MotoGP..
Kawasaki yang pada 2009 lalu keluar dari MotoGP saja harus mengeluarkan dana sebesar 26 juta US Dollar (338 miliar rupiah).. Itu semua untuk gaji pembalap, penalti dan biaya riset.. Anda kira itu sudah besar..? Bayangkan yang dikeluarkan pihak Honda, mencapai 100 juta dan riset yang membuatnya mahal.. Bahkan gaji pembalap paling murah adalah 3M dan pembalap sekelas Rossi dan Marquez mencapai 130M..
Itulah kenapa ajang balap MotoGP merupakan ajang balap premium dan pihak peserta harus menimbang-nimbang secara seksama sebelum terjun ke ajang balap ini, khususnya pembalap satelit yang memang harus berjuang lebih karena biasanya memiliki dana dan sponsor yang lebih sedikit dibanding pihak pabrikan seperti Yamaha, Honda dan Suzuki.. Itulah gambaran yang dapat saya sampaikan.. Semoga bermanfaat..
No comments:
Post a Comment