2017 MotoGP: Teknik Baru Pengganti Winglet


Musim lalu merupakan musim yang berbeda dimana motor-motor yang akan bersaing di MotoGP mendapatkan inovasi dimana mereka dapat meningkatkan akselerasi dengan menghilangkan sisi minus dari hal itu, yakni menggunakan winglet agar downforce (tekanan ke bawah) meningkat dan membuat ban depan tidak terangkat. Di satu sisi, ini merupakan sebuah berita baik, namun di sisi lain, winglet menjadi sebuah benda berbahaya yang bahkan menjadi 'pisau' berjalan. Tidak hanya dapat melukai pengendara, tetapi juga efek turbulensi yang diterima oleh pengendara dibelakangnya membuat benda ini dilarang untuk digunakan.

Sebagai gantinya, mereka berinovasi dengan memberikan layer atau lapisan yang terlihat lebih menyatu dan aman ketimbang winglet dan membuat motor terlihat lebih besar dan berisi. Hal ini pertama kali ditunjukkan oleh Yamaha pada hari tes kedua di Sepang dengan menggunakan fairing dengan sisi ganda.


Berbeda dengan Yamaha, Aprilia menggunakan semacam lubang udara dengan bentuk horizontal, ketimbang lapisan vertikal. Begitu pula dengan Suzuki, menggunakan lubang udara vertikal dengan letak yang lebih ke atas dibanding milik Yamaha. Mereka semua diberi pilihan untuk menggunakan aturan ketat pada bagian fairing yang membuat semua tim memiliki bentuk yang hampir sama atau kebebasan akan pemilihan bentuk fairing yang sesuai dengan keinginan tim.


Aprilia mengalami sedikit masalah dengan adanya perbedaan top speed sebanyak 9 km/j dari tim lainnya sehingga pembalap mereka, Aleix Espargaro berpendapat, bahwa sedikit downforce akan sangat baik, tetapi bila terjadi pengurangan top speed, bahkan 2-3 km/j saja, ia tidak akan menggunakannya. Sedangkan tim Suzuki, Alex Rins, merasakan perbedaan dengan berkurangnya wheelie. Tetapi ini baru permulaan, masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kefektivitasannya.

Itulah sekiranya yang dapat saya sampaikan. Sekian dan terima kasih,

Unknown

No comments:

Post a Comment

Instagram