Membalap pada tahun yang sama dengan Pedrosa membuat Stoner merupakan salah satu pembalap yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Sempat terjadi argumentasi antara siapakah yang lebih baik antara Rossi dan Stoner, tidak membuat dirinya membatalkan kemauan untuk pensiun dininya.
Jika dilihat karirnya sejak 2001 hingga 2012, Stoner bukanlah pembalap yang memiliki konsistensi. Karirnya sejak 2001 hingga 2004 tidak menorehkan satu pun piala kejuaraan. Hanya beberapa kali podium pada setiap musim.
Kepindahannya ke kelas 250cc menggunakan Aprilia RSA 250 membuahkan hasil dengan menempatkan Stoner pada posisi runner-up. Mulai musim 2007-2008, Stoner menunjukkan kemampuannya membalap dengan posisi pertama pada 2007 dan posisi kedua pada 2008. Disini lah Stoner menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Pertarungannya dengan Rossi di Laguna Seca 2008 yang benar-benar intens dan bersejarah membuat Rossi pun sempat tertarik untuk menjajal Ducati sebagai motornya. Setelah itu, 2 musim berikutnya yang kurang memuaskan dengan hasil juara ke empat. Lalu kepindahannya ke Honda pada musim 2011-2012 membuahkan hasil dengan kembali menjadi juara 1 dan 3 pada musim 2011 dan 2012.
Setelah itu, Stoner menyatakan pengunduran dirinya yang masih terlalu dini.
Berikut galeri Stoner dengan motornya
Stoner - Ducati
Stoner - Honda Repsol
No comments:
Post a Comment